Usai Presiden Bolivia mengungkapkan kecurigaannya bahwa mendiang Presiden Hugo Chavez tewas diracun, kini otoritas Venezuela dilaporkan akan membentuk sebuah komisi yang ditugasi untuk menyelidiki kemungkinan tersebut.
Kebijakan itu telah dinyatakan oleh Penjabat Presiden sementara Venezuela Nicolas Maduro yang curiga bahwa penyakit kanker almarhum Presiden Hugo Chavez adalah akibat racun yang dilakukan musuh-musuh luar negeri. "Kami akan mencari kebenaran. Kami memiliki intuisi bahwa Komandan Chavez kita diracun oleh kekuatan gelap yang ingin menghempaskannya," ujar Maduro pada jaringan televisi regional Telesur TV Senin malam.
Sementara itu pihak oposisi justru menilai hal tersebut bermuatan politis dan merupakan strategi Maduro untuk meneruskan gaya teori konspirasi khas Chavez yang mempropagandakan ancaman "imperialis" terhadap sistem sosialis di Venezuela. Hal tersebut diutarakan oleh ketua tim kampanye calon oposisi Henrique Capriles, Henri Falcon.
Falcon menilai Maduro berusaha mempertahankan fokus perhatian pemilih pada Chavez dengan memanfaatkan kesedihan para pemuja Chavez. "Marilah kita keluarkan presiden (Chavez) dari perdebatan politik demi kenangan kita akan dia, demi keluarganya, dan para pendukungnya," katanya.
Seperti diketahui pada jajak pendapat sebelum kematian Chavez, Maduro unggul tipis atas calon oposisi Henrique Capriles, dengan poin lebih dari 10 persen. Capriles sendiri kalah dari Chavez dengan selisih 11 persen suara dalam pemilihan umum Oktober tahun lalu.
Baca Juga Artikel Lain